Selasa, 03 September 2013

Konektivitas Antar-Ruang dan Waktu

Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas VII


A. Konektivitas Antar-Ruang dan Waktu




  Suatu peristiwa dapat dikaji berdasarkan aspek, ruang, waktu, kebutuhan, kemasyarakatan, dan budaya. Memahami keadaan alam dan aktivitas penduduk kita awali dengan memahami konsep keterkaitan (konektivitas) antara ruang dan waktu.
  Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian
(Sumaatmadja, 1981). Bayangkan jika kamu berada disebuah ruang, misalnya ruang kelas. Ruang kelas tersebut tidak hanya lantai, tetapi juga ada udara, langit - langit/plafon ruangan, dan lain - lain. Demikian halnya dengan ruang permukaan bumi, yang tidak hanya sebatas tanah yang kita injak, tetapi suara, air, batuan, tumbuhan, hewan, dan lain lain.
  Ruang tidak hanya sebatas udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer terbawah yang mempengaruhi permukaan bumi. Ruang juga mencakup perairan yang ada di permukaan bumi (laut, sungai, dan danau) dan di bawah permukaan bumi (air tanah) sampai kedalaman tertentu. Ruang juga mencakup lapisan tanahdan batuan sampai pada lapisan tertentu yang menjadi sumber daya begi kehidupan. Berbagai organisme atau makhluk hidup juga merupakan bagian dari ruang. Dengan demikian, batas ruang dapat diartikan sebagai tempat dan unsur - unsur lainnya yang mempengaruhi kehidupan di permukaan bumi.

    Apakah terdapat keterkaitan (konektivitas) antara ruang satu dan ruang lainnya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kamu harus dapat memehami contoh berikut ini.

  1. Peristiwa banjir di jakarta terjadi karena kerusakan hutan di daerah bogor, Air hujan yang jatuh di daerah Bogor sebagian besar masuk ke sungai. Hanya sebagian kecil air hujan yang teresap oleh tanah di Bogor. Akibatnya, Jakarta terkena banjir yang airnya sebagian berasal dari wilayah Bogor.
  2. Penduduk kota menghasilkan bebagai produk industri, seperti pakaian, kendaraan, barang - barang elektronik, dan lain - lain. Penduduk desa tidak menghasilkan produk - produk tersevut sehingga mereka pergi ke kota untuk memperoleh barang - barang tersebut. Sebaliknya, penduduk kota tidak menghasilkan bahan pangan sehingga mereka memperolehnya dari penduduk desa. Akibatnya, ada aliran barang dari kota ke desa dan aliran bahan makanan dari desa ke kota.
  3. Lapangan perkerjaan banyak tersedia di kota, sedangkan di desa hanya terbatas pada sektor pertanian. Akibatnya, banyak penduduk desa yang bepergian ke kota untuk bekerja atau mencari pekerjaan. 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar